Perbaikan Skripsi dibatasi 2 Bulan

Palembang, JFAHUM. – Mencermati perkembangan alumni yang tak menyelesaikan perbaikan skripsi, membuat Civitas Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang membuat regulasi baru kepada mahasiswa yang ingin menyelesaikan studi pendidikan. Sejak awal tahun ini, civitas mensyaratkan mahasiswa yang ingin mengikuti Yudisium harus selesai dalam perbaikan skripsi.

Dekan FAHUM UIN Raden Fatah Palembang Dr. Nor Huda, M.Ag., M.A.  menjelaskan, perbaikan skripsi sebagai syarat utama mengikuti Yudisium dilatarbelakangi banyak mahasiswa yang tidak memperbaiki usai mengikuti Sidang Munaqasyah. Padahal, lampiran skripsi menjadi salah satu syarat dalam mendapatkan ijazah. “Setelah lulus Sidang Munaqasyah, beberapa mahasiswa tidak melakukan perbaikan skripsi. Mereka berpikir jika sudah mengikuti Yudisium atau wisuda, dikatakan sarjana. Padahal tidak, sarjana itu bisa diperoleh jika ijazah Strata 1 sudah dimiliki,” ujar Nor Huda  usai menyelenggarakan Upacara Yudisium X di Hotel Best Skip, Kamis (22/3).

Lanjut dia,  pihak civitas memberlakukan kewajiban perbaikan skripsi maksimal selama dua bulan setelah mengikuti Sidang Munaqasyah. Jika lewat dari waktu itu, mahasiswa tersebut harus mengikuti Sidang Munaqasyah lagi. “Ini adalah terapi bagi mahasiswa yang malas dalam perbaikan skripsi. Kita kasih waktu 2 bulan, jika tidak harus sidang ulang. Peraturan ini kami buat sebagai wujud implementasi dari ISO 9001 2015 yang sudah disandang Fakultas Adab dan Humaniora,” katanya.

Seperti diketahui, Prosesi Yudisium X FAHUM diikuti 36 mahasiswa terdiri dari 4 mahasiswa Sejarah Peradaban Islam (SPI/S2), 1 mahasiswa Prodi Bhasa dan Sastra Arab (BSA/S1), 14 mahasiswa Prodi SPI (S1), 14 mahasiswa Prodi ilmu Perpustakaan (S1), dan 3 mahasiswa Prodi Politik Islam (S1).

Kepala Biro AAKK (Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama) UIN Raden Fatah Palembang, Mirwan Fasta, S.Ag., M.Si.  menilai Yudisium Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM) tergolong istimewa. Hal ini disebabkan, mahasiswa di fakultas tersebut lebih cepat menyelesaikam studi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi. “Secara bersamaan ada 6 Fakultas yang melaksanakan Yudisium dan Fakultas Adab dan Humaniora ini tergolong istimewa,” kata dia.

Dia menjelaskan, kuantitas mahasiswa yang ada di fakultas bukan faktor utama dalam menuju kesuksesan. Namun, keberhasilan mahasiswa dipengaruhi oleh kualitas perkuliahan. “Ada mahasiswa yang menyelesaikan munaqosyah tapi hilang dan tidak mengurus ijazah. Saya harap tidak ada di Fakultas Adab dan Humaniora ini,”pungkasnya. (Ris/Ari).

Tags: No tags

Comments are closed.