Workshop/Webinar Praktik Kediplomatan: Teori, Aplikasi, dan Kiat-Kiatnya

(Rabu, 6 Mei 2020) Program Studi bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Raden Fatah Palembang mengadakan Workshop berbasis virtual dengan tema: Prakti Kediplomatan: Teori, Aplikasi, dan Kiat-Kiatnya. Program ini menghadirkan pembicara Bapak Agus Hidayatullah, Lc., MA  yang menjabat sebagai sekretaris III di Kedutaan Rebublik Indonesia di Riyadh Kerajaan Saudi Arabia. Kegiatan ini dimoderatori oleh Kaprodi BSA, Bapak Muhammad Walidin, M.Hum. antusiasime peserta juga tinggi dibuktikan dengan kurang lebih 90 orang pendaftar yang teridentifikasi dari formulir online yang beredar. Adapun asal peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti UIN Raden Fatah Palembang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Malang, dan Universitas Sriwijaya.

Diskusi publik ini berlangsung pada pukul 14.00-15.30 WIB dengan media ZOOM  dengan tujuan utama memberikan pemahaman kepada peserta webinar tentang dunia diplomat sebagai perwakilan bangsa Indonesia di negara-negara lain. Materi kiat-kiat menembus posisi di Kemenlu juga dijelaskan sebagai acuan bagai mahasiswa untuk bisa bersaing dalam mendapatkan pekerjaan di Kemenlu.

Acara ini dibagi dalam dua sesi. Pada satu jam sesi materi, beliau memaparkan materi berupa pengenalan tentang Kementerian Luar Negeri, struktur organisasi nya, dan tugas-tugasnya. Beliau juga menyebutkan resiko serta tantangan menjadi seorang diplomat. Resiko dan tantangan itu seperti jauh dari keluarga besar, cultural shock atau gegar budaya dikarenakan banyaknya budaya yang berbeda dari negara asalnya, tantangan internal keluarga seperti membina keluarga dan membesarkan anak dalam lingkungan yang berubah-ubah yang tentunya sebagai orang tua harus memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi  , kemudian menjadi perwakilan rawan yang tentunya beresiko tinggi terlebih jika ada ancaman perang, dsb. Selain itu beliau juga menerangkan beberapa keuntungan menjadi diplomat seperti wawasan semakin luas,  privileges atau hak istimewa seorang diplomat dan kekebalan diplomatik, selalu berinteraksi dengan orang. Orang penting, dan tentu bonus nya bisa keliling dunia walau dengan beberapa resiko yang ada dipundaknya.

Untuk menjadi seorang diplomat, tentu saja ada test nya.  Pembicara ini menerangkan test terkait seleksi untuk menjadi diplomat dengan urutan : Administrasi, Tes Kompetensi Dasar (TKD), Tes Kompetensi Bidang (TKB), bahasa asing pilihan, Psikologi (tulis dan wawancara), Wawancara substansi, dan Kesehatan. Beliau  juga memaparkan trik dan tips dalam penyerahan administrasi, seperti teliti membaca ketentuan, kirim berkas lengkap dan tepat (tidak kurang dan tidak lebih), tidak menambahkan piagam/sertifikat yang tidak diminta, bisa membedakan “asli”, “fotokopi”, “dilegalisasi”,  perhatikan warna background pasfoto, dan terakhir ditata berkas tersebut sesuai urutan/rapi. Untuk test psikologi, beliau juga membeberkan tidak diperlukannya berlebih-lebihan atau jawaban yang tidak sesuai dengan realita, justru hal itulah yang menyebabkan seseorang tidak lolos dalam test ini. Pak Agus menyampaikan, perlu adanya skill public speaking untuk menjadi seorang diplomat, karenanya ketika test, public speaking juga salah satu hal yang dipertimbangkan dalam seleksi.

Pada 30 menit berikutnya, terdapat dua termin untuk tanya jawab. Masing-masing termin ada 3 penanya. Adapun beberapa pertanyaan dirangkum di bawah ini:

Pertanyaan pertama dari dosen BSA sendiri yaitu pak Drs. Masyhur, Ph.D yang melontarkan pertanyaan “Apakah dibutuhkan kepandaian berbicara di depan publik, selain skill berbahasa asing?”, dan dijawab dengan tegas oleh pak Agus bahwasanya kemampuan berbicara di depan umum tentu saja dibutuhkan.

Pertanyaan kedua dari Erico Yudaina, mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN RF (angk. 2018) yaitu “Adakah beasiswa untuk para diplomat?” Jawaban: “Beasiswa ada untuk diplomat, untuk jenjang selanjutnya. Misal jika kita baru menyelesaikan S1 maka beasiswa yang disediakan itu untuk jenjang S2, tidak bisa lagi untuk jenjang S1. Begitu seterusnya” Ujar pak Agus.

Pertanyaan ketiga dari Al-Mahbuby dari BSA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta “Apakah sertifikat hasil seminar atau piagam dari kejuaraan yang kita raih juga boleh dicantumkan dalam pemberkasan?” Jawaban: “Sertifikat jika tidak diminta, tidak usah dilampirkan dalam pemberkasan. Justru jika dilampirkan, maka akan menjadi sebab kegagalanmu dalam test administrasi. Karena berkas tidak boleh dikurang lebihkan” tegas Pak Agus.

Kemudian di termin kedua, ada 3 pertanyaan lagi .

Pertama dari Hanna Hanifah, mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya, Palembang. Menanyakan hal yang sama secara garis besar dengan pertanyaan  dari Nadya Syafira Putri , BSA UIN Raden Fatah Palembang. “Apakah selain skill public speaking, ada skill lain yang dibutuhkan? Untuk mempertunjukkan budaya negeri misalnya dibutuhkan skill menari tarian adat, atau nyanyi lagu  daerah dsb? Kemudian adakah karantina atau akademi untuk menjadi seorang diplomat?” Kemudian jawaban pak Agus adalah “Bisa jadi dibutuhkan cuma tidak dipertimbangkan ketika test , selain kemampuan berbicara di depan umum. Kemudian untuk karantina atau bimbel untuk diplomat sampai sejauh ini saya belum mengetahui keberadaannya”

Kemudian pertanyaan terakhir dari bapak Walidin, M.Hum. yang merupakan kaprodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Raden Fatah Palembang. Beliau bertanya “Seberapa besar peluang menjadi diplomat untuk seorang wanita? Apakah mereka sanggup bekerja dalam tekanan yang tinggi sebagaimana yang bapak jelaskan, jam kerja di Kedutaan RI itu sangat padat dan apakah ada perbedaan komposisi penerimaan pegawai untuk lelaki dan perempuan?” Jawaban: “Sejauh ini, pendaftar untuk menjadi diplomat ini lebih banyak dari wanita. Setiap angkatan selalu wanita yang mendominasi. Nah hanya sekali setau saya, pernah laki-laki menang menjadi mayoritas dalam satu angkatan pendaftar diplomat. Cuma sekali itu saja, seterusnya tidak pernah lagi. Apa karena faktor perempuan lebih banyak di muka bumi ini atau bagaimana, saya tidak tahu” Ujar beliau tertawa. “Yang pasti, ada sekitar 3000 diplomat Indonesia yang bertugas saat ini di dunia. 95% lebih diplomat dengan basis dasar bahasa Inggris, sisanya dengan basis bahasa Arab. Untuk itu,  kesempatan alumni Bahasa dan Sastra Arab sangat besar utk menjadi perwakilan bangsa di hadapan mata dunia. Ayo mahasiswa BSA,  ada 20 perwakilan Indonesia di negara-negara Arab yang menunggu pengabdianmu” sambung beliau memotivasi mahasiswa peserta webinar internasional kala itu.(Nadya)

Laporan kegiatan:

Workshop Daring Nasional “Penggunaan Software Office dalam Layanan Edukasi di Masa Pandemi

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang (Fahum UIN Rafah), pada Senin 11 Mei 2020, akan melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kegiatan PkM Fahum UIN Rafah ini, sebagai mana yang diagendakan oleh civitas akademika Fahum UIN Rafah, akan dilaksanakan dalam berbagai seri kegiatan PkM. Pada seri pertama PkM ini, yang akan diselenggarakan pada Senin 11 Mei 2020, Civitas Akademika Fahum mengagendakan kegiatan workshop daring tentang penggunaan software office dalam layanan edukasi. Kegiatan seri pertama PkM ini diberi tema “Optimalisasi Layanan Edukasi dengan G-Suite Edukasi. Kegiatan PkM Fahum seri pertama ini dilatarbelakangi dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan penggunaan aplikasi media IT dalam menunjang kegiatan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan. Berdasarkan data pendaftaran yang disosialisasikan selama dua hari, terdapat 150 peserta yang mendaftar. Adapun nama-nama pendaftar seri PkM Fahum UIN Rafah dalam kegiatan Workshop Daring adalah sebagai berikut.

https://drive.google.com/file/d/1eJ9Z4EfKut-uinhR7I9f70CMZ_up1Oq9/view

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah MoA dengan Suara Nusantara

Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang melakukan nota kesepakatan bersama Memorandum of Agreement (MoA) dengan Koran Harian Umum Suara Nusantara di lantai 3 Gedung Fakultas Adab dan Humaniora, Kamis (27/2/2020).

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang, Dr Norhuda Ali MAg MA mengatakan tujuan MoA dengan Suara Nusantara untuk mengembangkan Sumber daya manusia (SDM) demi meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang dikelola.

Mendorong peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang. Kemudian peningkatan layanan publikasi bagi Koran Harian Umum Suara Nusantara dan untuk sharing informasi dan ilmu pengetahuan.

“Kita juga ingin mempererat ukhuwah Islamiyah dan jaringan kerja sama antara Fakultas Adab dan Humaniora UIN dengan Koran Harian Umum Suara Nusantara,”ujarnya.

Sementara itu Pimpinan Redaksi Koran Harian Umum Suara Nusantara, Agus Harizal Alwi Tjikmat menyambut baik MoU dengan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang. Kerjasama tersebut berperan untuk meningkatkan dunia pendidikan di Sumsel serta menjalin hubungan baik dengan civitas akademik UIN Raden Fatah terutama Fakultas Adab dan Humaniora.

Kerjasama yang dijalin dikatakannya, meliputi pendidikan dan pengajaran serta pelatihan jurnalistik, focus group discussion pengembangan jaringan kerjasama dan publikasi tulisan ilmiah dosen dan mahasiswa serta liputan berita kegiatan.

Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan kegiatan memperingati Hari Jadi ke-22 Tahun Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah serta launching website Fakultas. Peringatan hari jadi dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng, pemecahan balon, penampilan hadroh mahasiswa, ceramah serta doorpize memperebutkan beragam hadiah menarik. (ima)

sumber : http://koransn.com/fakultas-adab-dan-humaniora-uin-rf-moa-dengan-suara-nusantara/

Prodi Politik Islam UIN Rafah Palembang bersama G-MAN gelar MUBES DAN Seminar Anti Narkoba

PALEMBANG, Prodi Politik Islam UIN Raden Fatah Palembang bekerjasama dengan G-MAN gelar Seminar Anti Narkoba. Di Ruang VIP Academik Center. Kamis (27/2/20).

FAHUM-HEBAT, Program Studi Politik Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN Rafah) Palembang bekerjasama dengan Generasi 5 Mental utk menolak Narkoba, Hati2 dalam memilih Kawan, perbanyak kegiatan Positif, agar kita terhindar dari Jeratan Narkoba”.

Sedangkan menurut dr. Icon bahwa faktor yg mempengaruhi bahwa faktor faktor yang mempengaruhi adalah faktor lingkungan, teman, dan coba-coba untuk menggunakan Narkoba/Napza.
“Untuk Adik-adik Mahasiswa UIN Raden Fatah, saya menyarankan untuk tidak mencoba dan menghindari Narkoba karena dampaknya yang sangat merugikan bahkan akan meningkatkan kasus kriminal”.

Hadir dalam kegiatan ini Selain 3 orang Keynote Speaker, Kaprodi Polis, Ketua Umum G-MAN, Dodi Hari Utama., Dosen2 Polis FAHUM, Pengurus G-MAN, mahasiswa dan tamu undangan lainnya. (ADMIN-FAHUM)

Kuliah Umum Teori Metodologi Penelitian Sejarah dan Aksara Sumatera Sebagai Salah Satu Budaya di Indonesia

Fahum UIN-Rafa,– Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI) Lubuklinggau gelar kuliah umum di Aula Handayani STKIP-PGRI Lubuklinggau, Senin (17/02).

Kuliah umum ini mengangkat tema “Teori Metodologi Penelitian Sejarah dan Aksara Sumatera Sebagai Salah Satu Budaya di Indonesia”, acara ini di buka Ketua STKIP PGRI Lubuklinggau H. Rudi Erwandi yang di wakilkan oleh ketua Wakil Ketua 2 Dr. Yohanes Satinem, M. Pd dan dihadiri Ketua Jurusan IPS Ira Miyarni, M. Hum, Ketua Prodi pendidikan sejarah Yeni Asmara, M.Pd, dosen Prodi Sejarah Ratna Wulan Sari, M. Pd, Sarkowi, M. Hum, Agus Susilo, M.Pd, Isbandiyah, M.Pd dan mahasiswa/i aktif Prodi Sejarah.

Secara keseluruhan acara berjalan dengan baik dan lancar, kuliah umum diisi dengan dua narasumber yakni, Dr. Nor Huda Ali, M.Ag.M.A. dan Dr. Wahyu Rizki Andifani, S.S, M.M. Pada saat berlangsung kuliah umum tersebut pemaparan materi dari narasumber dan di buka juga sesi tanya jawab antara mahasiswa dan narasumber.

Dalam sesi tanya jawab, Nor Huda mengatakan bahwa mahasiswa pendidikan sejarah juga harus memahami metodologi penelitian sejarah, walaupun program studi nya pendidikan sejarah.

“Penting mengetahui metode mengajar dan metode mendidik satu titik juga mahasiswa/i harus juga memahami metodologi penelitian sejarah, itu penting,” katanya.

Kemudian ketua Prodi Pendidik Sejarah, Yeni Asmara,M. Pd mengungkapkan bahwa ini merupakan bentuk realisasi Mou antara STKIP-PGRI Lubuklinggau dengan UIN Raden Fatah Palembang.“Wujud kongrit nya yaitu dengan melaksanakan kuliah umum yang bertemakan Teori Metodologi Penelitian Sejarah dan Aksara Sumatera Sebagai Salah Satu Budaya di Indonesia dan di ikutin semua mahasiswa Prodi Sejarah,” ungkapnya.

Sumber: lpkcemerlang / Ahmad Oviko