FAHUM-UINRF,– Workshop Otomasi Perpustakaan kemarin Sabtu, (14/7/18) dibuka langsung oleh Dekan FAHUM UIN Raden Fatah. Dalam Sambutannya Dr. Nor Huda (Dekan FAHUM) menyampaikan bahwa “Perpustakaan adalah lembaga pengelola informasi tentunya harus dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya mengelola serta memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat sebagai pengguna perpustakaan (pemustaka).
Masih dalam sambutannya Nor Huda mengatakan bahwa perlu sinergi antar berbagai elemen seperti Perpustakaan, Perguruan Tinggi, dan Guru/Pustakawan selaku pengelola untuk berkoordinasi dan berhimpun demi pengembangan dan pelayanan perpustakaan, Kehadiran para guru/pustakawan pada workshop hari ini perlu diapresiasi dan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan lainnya, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dinas Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Selatan yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
Penerapan teknologi dan informasi di perpustakaan cukup banyak dan beragam, seperti yang biasa kita jumpai di beberapa perpustakaan yang sudah maju, satu diantaranya penerapan sistem otomasi, perpustakaan digital, maka sudah saatnya perpustakaan Sekolah2 di Palembang menerapkannya.
Menurut Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Raden Fatah (Yanto, M.Hum., M.IP). mengatakan bahwa “Untuk maksud dan tujuan yang diamanatkan UU No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pada pasal 12 ucap Yanto, Program Studi Ilmu Perpustakaan FAHUM UIN Raden Fatah Palembang bersama Dinas Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Selatan sepakat laksanakan kegiatan Workshop “Penerapan Aplikasi Perpustakaan (Otomasi Perpustakaan) pada Perpustakaan Sekolah dan Madrasah se-Kota Palembang”.
Selanjutnya setelah kegiatan workshop akan dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan kepada pengelola perpustakaan (pustakawan) dari Sekolah dan Madrasah yang menjadi peserta workshop, pendampingan lanjutan dalam mengaplikasikan sistem otomasi perpustakaan di masing-masing perpustakaannya, yang dikemas dalam kegiatan pengabdian masyarakat Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, agar dapat dirasakan langsung oleh para pengelola perpustakaan. Ujar Yanto. (ARI/BUDI)