DUA MAHASISWI SPI IKUTI SEKOLAH LAPANGAN MUARAJAMBI 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Program Sekolah Lapangan yang dilaksanakan selama 14 hari, dimulai dari tanggal 18-31 Juli 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi dimana difokuskan di dua Situs yaitu Kotomahligai dan Gedong I yang berada di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi.

Tujuan diselenggarakan Kegiatan ini antara lain sebagai upaya pelestarian Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) serta mempelajari KCBN Muarajambi secara ekstensi.

Peserta kegiatan Sekolah Lapangan Muarajambi berjumlah 47 peserta yang merupakan mahasiswa/i dan dosen pendamping yang berasal dari Universitas Jambi, Universitas Indonesia, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, UIN Raden Fatah Palembang, dan Institut Teknologi Bandung dengan berbagai macam program studi seperti Arkeologi, Teknik Geofisika, Biologi, Ilmu Sejarah, Sejarah Peradaban Islam dan Desain Produk.

Peserta dari prodi Sejarah Peradaban UIN Raden Fatah Palembang adalah Monik Alnisa dan Lia Fathona serta satu dosen pembimbing lapangan yaitu Ibu Fitriah, S.S., M.Hum.

Pada hari pertama, semua peserta berkumpul di KCBN MuaraJambi diberikan pembekalan mengenai substansi dan teknis Sekolah Lapangan MuaraJambi 2022. Pada sore harinya seluruh peserta menuju Desa Muara Jambi menggunakan bus yang telah disiapkan oleh panitia.

Dihari kedua, seluruh peserta melakukan observasi di Kawasan Kompleks Candi MuaraJambi. Dilanjutkan dengan Pembukaan Sekolah Lapangan MuaraJambi dan Penutupan Ekspedisi Batanghari bersama Direktur Perlindungan Kebudayaan Ibu Irini Dewi Wanti, S.S., M.SP.

Pada tanggal 20 Juli 2022 seluruh peserta memulai kegiatan Sekolah Lapangan Muarajambi di situs yang telah ditentukan. Pada sore harinya para peserta berdiskusi bersama Dirjen Kebudayaan RI Bapak Hilmar Farid, Ph.D

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa terpilih menjadi peserta Sekolah Lapangan Muarajambi ini. Banyak hal yang saya dapatkan dalam kegiatan ini mulai dari pengalaman, relasi dengan teman-teman yang luar biasa serta mendapatkan pengetahuan baru di berbagai jurusan. Misalnya kami dapat mengetahui bagaimana cara melakukan tahapan-tahapan dalam penelitian Arkeologi mulai dari ekskavasi, pengambaran, penanganan temuan dan dokumentasi. Selain itu kami juga mengetahui bagaimana cara menggunakan alat resistivy meter untuk pengambilan data Geofisika di Menapo Sungai Melayu. Harapan saya semoga program ini tetap diselenggarakan karena banyak memberikan manfaat dan dampak positif terutama bagi kalangan mahasiswa.” ujar Monik mahasiswa SPI UIN Rafa

Pada pekan kedua Peserta Sekolah Lapangan Muarajambi prodi Sejarah UNJA, prodi SPI UIN, prodi Desain Produk melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar kawasan.

“Alhamdulillah saya bersyukur dapat mengikuti program Sekolah Lapangan Muarajambi ini, karena program ini memberikan banyak insights baru kepada saya, salah satunya mengenai moderasi beragama yang tinggi di desa Muara Jambi dimana penduduk di desa 100 persen beragama Islam, meskipun terdapat peninggalan agama Buddha. Saya juga berharap agar Sekolah Lapangan Muarajambi terus dilaksanakan lagi kedepannya” ujar Lia, mahasiswi SPI UIN Rafa

Aktivitas sehari-hari para Peserta Sekolah Lapangan Muarajambi terekam dalam Log Book harian yang wajib diisi setiap hari.

Tags: No tags

Comments are closed.