Talkshow Cakrawala Budaya Nusa: Dulmuluk Radio Republik Indonesia Pro-4 Palembang

Kamis, 2016-06-02

Pada Sabtu, 21 Mei 2016 pukul 20.00 – 21.00 beberapa dosen dan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah diundang oleh pihak Radio Republik Indonesia (RRI) Pro-4 Palembang dalam acara talk show “Cakrawala Budaya Nusa”. Tema budaya kali ini adalah kesenian Dulmuluk. Selain mahasiswa Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora, acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang.

Sebagai narasumber dalam acara tersebut, pihak RRI Pro-4 Palembang menghadirkan Prof. Nurhayati, M.Pd. (Guru Besar Universitas Sriwijaya), Bapak Jonhar dan Randi Putra Jonhar –keduanya pelaku seni Dulmuluk Palembang.

Menurut Prof. Nurhayati, kesenian tradisional Dulmuluk merupakan kesenian yang cukup merajai di hati masyarakat Kota Palembang, walaupun sempat muncul pendapat bahwa kesenian ini hampir atau telah punah. Jonhar dan Randi menambahkan bahwa Dulmuluk sendiri berasal dari nama pemeran utamanya yang bernama Raja Abdulmuluk Jauhari. Cerita Dulmuluk sendiri hadir di Palembang dibawa oleh seorang pedagang keliling yang memiliki darah keturuan Arab yang bernama Wan Bakar. Dulmuluk biasa disampaikan melalui syair, dan di Palembang sendiri, syair Dulmuluk pertama kali dibacakan di Tangga Takat, Kelurahan 16 Ulu yang merupakan tempat tinggal dari Wan Bakar pada 1954 M.

Wan Bakar yang mempunyai nama lengkap Syekh Ahmad Bakar ini biasa melakukan perjalanan dagang ke Kepulauan Riau, Bangka bahkan sampai ke negeri jiran, seperti: Singapura dan Negeri Johor Malaysia. Selain membawa barang dagangan, Wan Bakar juga membawa beberapa kitab kuning dan kitab syair Abdulmuluk yang dibawa dari Singapura dengan tulisan Melayu atau Arab Gundul. Sementara itu, syair Abdulmuluk sendiri dikarang oleh seorang wanita yang bernama Siti Zaleha adik dari Raja Ali Haji Ibn Raja Achmad yang dipertuan oleh Raja Haji Fi Sabilillah yang bertahta di Pulau Penyengat, Indra Sakti, Riau pada abad ke-19 M. Dulmuluk ditampilkan pada acar

 

 

Tags: No tags

Leave a Comment