Picture1

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang kembali menggelar International Malay Arts Competition (IMAC) di tahun 2022

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang kembali menggelar International Malay Arts Competition (IMAC) di tahun 2022

Palembang, 6 Oktober 2022

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang kembali menggelar kegiatan International Malay Arts Competition (IMAC) di 2022 dengan mengangkat tema “Jelajah Budaya Melayu Sumbagsel”. International Malay Arts Competition (IMAC) sendiri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam acara International Seminar on Adab and Humanities (ISAH) yang rutin diadakan setiap tahunnya dalam 4 (empat) tahun terakhir. Tahun 2022 merupakan tahun ketiga bagi terselenggaranya kegiatan International Malay Arts Competition (IMAC). Pada IMAC ke-3 ini, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang mengadakan 6 tangkai lomba yang terdiri dari tangkai lomba Menyanyi Lagu Melayu, Tari Melayu, Pembacaan Puisi, Menulis Essay, Hadrah dan Podcast.

Kegiatan perlombaan tersebut berlangsung secara offline di Laboratorium Terpadu Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang pada hari Sabtu, 24 September 2022 dengan diikuti oleh ± 100 peserta dari 3 Universitas, yaitu UIN Suthan Thaha Saifuddin Jambi, IAIN Metro Lampung dan UIN Raden Fatah Palembang itu sendiri. Dr. Muhammad Walidin, M. Hum selaku ketua pelaksana kegiatan IMAC yang ke-3 dalam kata sambutannya menyatakan bahwasanya informasi terkait penyelenggaraan kegiatan IMAC yang ke-3 ini telah disebarluaskan ke berbagai universitas dalam skala internasional melalui platform digital. Akan tetapi, hanya 3 universitas termasuk UIN Raden Fatah Palembang itu sendiri yang mendaftar dan turut serta dalam kegiatan IMAC yang ke-3 tersebut.

Pada kegiatan tersebut, beberapa mahasiswa/I prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Raden Fatah Palembang berhasil menang di beberapa tangkai lomba. Seperti pada tangkai lomba Podcast, Juara 1 dimenangkan oleh mahasiswi prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Raden Fatah Palembang atas nama Sunnia Nur Iwari Alkan Dawa Soka. Untuk tangkai lomba Pembacaan Puisi, Juara 2 dan Juara 4 dimenangkan pula oleh mahasiswa/I prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Raden Fatah Palembang atas nama Syafitri Nuranti dan Ramzi al-Haddad. Untuk mahasiswi prodi Bahasa dan Sasta Arab UIN Raden Fatah Palembang atas nama Syafitri Nuranti sendiri, ia tidak hanya memenangkan Juara 2 di tangkai lomba Pembacaan Puisi saja, tetapi juga berhasil memenangkan Juara 2 di tangkai lomba Menulis Essay. Lebih lanjut, masih banyak juga mahasiswa/I prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Raden Fatah Palembang yang berhasil menang dalam tangkai lomba Tari Melayu dan Hadrah.

Selain dari mahasiswa/i prodi Bahasa dan Sastra Arab, mahasiswa/I UIN Raden Fatah Palembang khususnya Fakultas Adab dan Humaniora berhasil memenangkan beberapa tangkai perlombaan yang terdiri dari Juara 3 Tari Melayu yang diraih oleh para mahasiswi prodi Ilmu Perpustakaan, Juara 1 Menyanyi Lagu Melayu diraih oleh mahasiswi prodi Ilmu Perpustakaan atas nama Mahesti Preety Angela, Juara 1 Menulis Essay yang diraih oleh mahasiswi prodi Politik Islam atas nama Jihan Kirana, Juara 4 Podcast yang diraih oleh mahasiswi prodi Sejarah Peradaban Islam atas nama Lia Fathona serta Juara 1 dan Juara 3 Hadrah yang berhasil dimenangkan oleh mahasiswa/I UIN Raden Fatah Palembang lainnya.

Untuk UIN Suthan Thaha Saifuddin Jambi sendiri berhasil meraih posisi Juara 1 Tari Melayu, Juara 2 dan Juara 4 Menyanyi Lagu Melayu, Juara 1 Pembacaan Puisi, Juara 3 Menulis Essay, Juara 2 Podcast dan Juara 2 Hadrah. Disusul pula oleh IAIN Metro yang berhasil meraih posisi Juara 2 Tari Melayu, Juara 3 Menyanyi Lagu Melayu, Juara 3 Pembacaan Puisi, Juara 4 Menulis Essay dan Juara 3 Podcast. Kegiatan tersebut berlangsung dengan lancar dan meriah

Dua orang Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab Meraih Juara di National Festival Lampung

Dua orang Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab

Meraih Juara di National Festival Lampung

Palembang, 28 Agustus 2022.

Prodi Bahasa dan Sastra Arab mengirimkan dua mahasiswanya yaitu Surya Rizki Putra (Prodi Bahasa dan Sastra Arab) , Sayyidah Nadhriyatul M. (Prodi Bahasa dan Sastra Arab) untuk mengikuti ajang bergengsi “National Humanities Festival (NATIFEST) 2022” yang diadakan oleh Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung pada tanggal 26 Agustus 2022. Kedua mahasiswa tersebut berhasil mengalahkan peserta lainya dalam lomba Membaca Kitab Kuning. Kedua mahasiswa tersebut adalah Surya Rizki Putra yang meraih juara pertama dan Sayyidah Nadhriyatul M. yang meraih juara ketiga.

Pemenang juara pertama Lomba Baca Kitab Kuning Surya Rizki Putra yang juga merupakan mahasiswa semester kelima Prodi Bahasa dan Sastra Arab menyampaikan kesan dan pesannya. “Alhamdulillah saya dapat meraih prestasi dan membanggakan Prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Raden Fatah Palembang. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan banyak dari terpilihnya saya sebagai perwakilan Fakultas Adab dan Humaniora pada kesempatan ini. Saya hanya mengharapkan dan merasa sangat cukup dengan pelajaran dan pengalaman berharga yang saya dapatkan. Semoga kedepannya akan banyak perlombaan seperti ini dan bisa membawa dampak positif baik dalam ruang lingkup kampus maupun masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Sayyidah Nadhriyatul M. yang merupakan Pemenang juara ketiga Lomba Baca Kitab Kuning juga merupakan mahasiswi semester kelima Prodi Bahasa dan Sastra Arab mengatakan, “Alhamdulillah saya dipercaya untuk menjadi perwakilan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah palembang dan mampu meraih prestasi pada lomba nasional di UIN Raden Intan Lampung ini. Saya merasa sangat senang mendapatkan pelajaran baru serta bertemu dengan teman-teman yang luar biasa di lokasi lomba. Banyak sekali pengalaman berharga yang saya terima terutama saat pertama kali menginjakkan kaki di UIN Raden Intan Lampung. Harapan saya, Semoga perlombaan seperti ini terus ada dan semakin sukses serta bisa membawa banyak manfaat bagi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang terkhusus Prodi Bahasa dan Sastra Arab. “

Dalam  pelaksanaan Lomba Baca Kitab Kuning, mereka menjelaskan mekanisme pelaksanannya, dimulai dengan memanggil peserta satu persatu, dan mempersilahkan peserta untuk membaca kitab sesuai yang di tentukan. Adapun kitab yang dibaca adalah Fathul Qarib dan Nasa’ihul Ibad. Penilaiannya ditentukan melalui bagaimana adab peserta ketika membaca kitab, juga kebenaran dan ketepatannya secara gramtikal ketika membaca dan menjelaskan makna dari salah satu bab dari kitab tersebut.

Pelombaan “National Humanities Festival (NATIFEST) 2022” di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung berjalan lancar pada hari  Jum’at, 26 Agustus 2022. Di samping lomba membaca Kitab Kuning, UIN Raden Intan Lampung juga menggelar lomba bertingkat nasional lainnya, seperti lomba Baca Puisi, Lomba Cipta Puisi, Lomba Baca Kitab Aksara Jawa, dan Lomba Baca Kitab Kuning bagi mahasiswa tingkat nasional.

 

Syafitri Nuranti (2020), Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab Menjadi Presenter di International Student Conference

Syafitri Nuranti (2020), Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab

Menjadi Presenter di International Student Conference

 

Palembang, 2 September 2022

Prodi Bahasa dan Sastra Arab mengirimkan mahasiswanya yang bernama Syafitri Nuranti untuk menjadi salah satu presenter pada event penting “Internationational Student Conference (ISC) 2022” yang diadakan oleh Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bekerjasama dengan National University of Singapore (NUS) pada Kamis 25 Agustus 2022 secara daring melalui platform Zoom. Pada konferensi yang bertema “Ecological Thought in Literature and Culture” tersebut, Syafitri Nuranti mempresentasikan artikel yang berjudul “Eco-Cultural of Petatah-Petitih Baghi”. Ia mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan artikelnya pada nomor urut kedua di Panel kedua yang bersubtema Ekologi, Sastra Budaya dan Gerakan Sosial setelah Ahmad Syatibi dari National University of Singapore (NUS).

Konferensi tersebut menghadirkan Azhar Ibrahim Alwee, Ph.D. dari National University of Singapore dan Dr. M. Faisol dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai Keynote Speaker dan 11 mahasiswa yang berasal dari 6 universitas di 4 negara yang bergabung. Empat mahasiswa dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, tiga dari mahasiswa dari National University of Singapore (NUS), satu mahasiswa dari University Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, satu mahasiswa dari UIN Raden Fatah Palembang, satu mahasiswa dari National Institute of Education (NIE) Singapore dan satu mahasiswa dari Durham University United Kingdom.

Sebagai satu-satunya presenter dari UIN Raden Fatah Palembang pada event tersebut, Syafitri Nuranti yang merupakan mahasiswa semester kelima di Prodi Bahasa dan Sastra Arab mengungkapkan ketidakpercayaanya akan terpilihnya ia untuk mewakili Fakultas dan Humaniora menjadi salah satu presenter pada event bergengsi tersebut. Pada opening statementnya ketika mempresentasikan artikelnya, ia mengungkapkan rasa syukur dan gembiranya ia bisa bergabung di dalam konferensi tersebut pada opening statementnya. “Thank you Prof for giving me this such an expensive experience to present my a little article. I am both happy and nervous  tobe in the international student conference with the sparkling speakers over the world”.

Lebih lanjut, selaku mentor dan Convenor, yaitu sebagai pihak yang mengundang mahasiswa dan sekaligus menjadi panelis untuk memberikan catatan atas apa yang dipresentasikan pada event tersebut, Azhar Ibrahim Alwee, Ph.D. memberikan tanggapan terhadap apa yang dipresentasikan oleh para presenter. Kepada Syafitri Nuranti ia memberikan tanggapan bahwa research yang disampaikan membantu orang mengenali Petatah-Petitih Baghi tersebut sebagai korpus tradisional yang mengangkat isu-isu yang berkenaan dengan alam dan lingkungan yang ditampilkan dalam khalayak public atau lingkungan dalam bentuk bacaan ilmiah. Di akhir acara, Azhar Ibrahim Alwee, Ph.D. meminta setiap presenter untuk menyampaikan closing statementnya masing-masing. Pada closing statementnya, Syafitri Nuranti mengajak semua orang untuk menjaga lingkungan, mencintai budaya dan membumi. “Let us save our environment, love our culture, and down to earth”.