Budaya Melayu di Palembang Mulai Hilang

[:id]

Budaya melayu di kota Palembang yang dulu menjadi identitas masyarakat kota Palembang pernah menjadi tuan di negeri seniri, namun budaya melayu yang dulu menjadi kearifan lokal masyarakat melayu di Palembang, kini lambat laun mulai hilang.

Sejarawan kota Palembang, Kemas A.R. Panji, S.Pd., M.Si menilai hilangnya budaya melayu di karenakan karena perkembangan zaman dan globalisasi dan ketidaktahuan generasi muda saat ini. “Solusinya dengan melakukan publikasi dalam bentuk komunikasi dengan membuat video pendek dan di bagi di medsos dan juga membuat film documenter, publikasi video pendek dan sebagainya,” katanya saat menjadi pemateri dalam Workshop Kajian Ilmu Komunikasi dengan Tema Kearifan Lokal Masyarakat Melayu, di Gedung rektorat ruang rapat Lt.3, UIN Raden Fatah, Palembang, Kamis (27/9).

Secara prinsip menurutnya , Film Dokumenter yang baik adalah Film yang isinya berbasis data berupa fakta dan realita, yang dawali dengan riset dan observasi. Kemudian diangkat dalam bentuk bentuk Film/Audio Visual.  Kegiatan Workshop dibuka langsung oleh Dekan FISIP UINRF Palembang, Prof. Dr. H. Izomiddin, M.A., Didampingi Oleh Wadek I, Dr. Yenrizal, S.Sos., M.Si. dan Wadek III, Dr. Kun Budianto, S.Ag., M.Si. Para Dosen, serta Kaprodi Ilmu Komunikasi, Reza Aprianti, S.I.Kom., M.A. selaku Ketua Panitia.

Sebagai narasumber workshop: Ali Masri, Ph.D dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Alvien Damardanto YP (Sineas), Masyhur, Ph.D. (Ahli Bahasa dan Budaya Melayu), Kemas A.R. Panji, S.Pd., M.Si (Sejarawan Palembang), yang Dimoderatori oleh M. Mifta Farid, M.I.Kom. 

Dekan Fisip UINRF Palembang berharap Kegiatan workshop akan menghasilkan hasil Kerja yang dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan kurikulum dan penguatan distingsi lembaga sebagai Universitas yang Berbasis Islam Melayu. “Workshop adalah Bengkel kerja jadi harapannya kegiatan hasil akan menghasilkan produksi dibidang Ilmu Komuniasi yang berbasis pada Kearifan Lokal Masyarakat Melayu Dan Kajian Keislaman, sehingga mengacu pada distingsi lembaga (Universitas)” ujar Izommiddin.

Masyhur, Ph.D. (Ahli Bahasa dan Budaya Melayu) sepakat bahwa pengembangan kurikulum Ilmu Komunikasi harus berbasis budaya dan kearifan lokal, dan dengan membuat Film-film dokumenter yang berbasis pada Kearifan Lokal.#osk

sumber : http://beritapagi.co.id/2018/09/27/budaya-melayu-di-palembang-mulai-hilang.html[:]

Fakultas Adab dan Humaniora UINRF Palembang Yudisium 65 Mahasiswa

[:id]

HUMAS-FAHUM,– Bertempat di gedung Convention Grand Atyasa Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM) Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UINRF) Palembang menggelar yudisium ke XII terhadap 65 Mahasiswa/i nya, Prosesi dihadiri oleh Wakil Rektor II, Dr. Zainal Berlian, SH., MM., DBA, Dekan FAHUM, Dr. Nor Huda, M.Ag., M.A., serta Pimpinan Fakultas dan seluruh civitas akademika FAHUM serta tamu undangan lainnya, Selasa (25/09/18). Continue reading “Fakultas Adab dan Humaniora UINRF Palembang Yudisium 65 Mahasiswa”

MABA FAHUM dan Psikologi Ikuti Studium General dan Kuliah Iftitah bersama Pangdam II Sriwijaya

[:id]

Palembang-FAHUM-UINRF,– Fakultas Adab dan Humaniora (FAHUM) dan Fakultas Psikologi UIN Raden Fatah Palembang mengadakan Studium General dan Kuliah Iftitah. Dengan tema Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional : “Mencintai Tanah Air Guna Menjaga Kedaulatan NKRI”. Sebanyak 420 mahasiswa baru ikuti kegiatan yang di gelar di Masjid Daarul Muttaqin UIN Raden Fatah Palembang. Palembang, (Senin, 20/08/18). Continue reading “MABA FAHUM dan Psikologi Ikuti Studium General dan Kuliah Iftitah bersama Pangdam II Sriwijaya”

Translate »